Saya pernah mengajar anak dari Makassar, katakan saja namanya Alex. Pada waktu itu, Alex berusia 10 tahun dan Alex adalah anak tunggal dari keluarga yang sangat berkecukupan. Apalagi ditambah dengan Opa Omanya adalah orang yang sangat dipandang disana. Karena mempunyai rumah yang sangat besar, Opa Omanya Alex meminta keluarga Alex untuk tinggal bersama namun di rumah yang terpisah. Nah ini adalah pangkal dari masalahnya.
Alex sangatlah dimanja oleh opa dan omanya, apapun keinginan Alex selalu dituruti oleh Opa Omanya. Dan setiap kali orangtua Alex melarang Opa Omanya untuk membelikan Alex barang yang diinginkan olehnya, Opa Omanya tetap saja membelinya dan selalu mengatakan, “Saya kan juga punya uang, apapun yang diinginkan oleh cucu saya, saya akan belikan, walaupun anak saya melarangnya!”
Pada awalnya, hal ini berjalan baik-baik saja, sampai Alex kecanduan dengan Ipadnya. Apapun yang dilakukan oleh Alex, harus selalu ditemani oleh Ipadnya. Bahkan Alex tidak mau gosok gigi jika tidak ada Ipad di depannya. Ditambah lagi, karena orangtua Alex harus bekerja, Alex diasuh oleh Opa Omanya yang selalu memanjakan Alex. Jadinya setiap kali Alex menangis dan tantrum, Opa Omanya selalu memberikan Ipadnya kepada Alex, dan SIM SALABIM! Alex langsung diam dan berhenti dari tantrumnya.
Sesaat ini adalah obat mujarab untuk mengatasi tantrumnya Alex, namun hal ini menjadi boomerang yang mereka akan dapatkan kedepannya. Terbukti Alex semakin menjadi-jadi.
Pada puncaknya, Alex sampai memukul-mukul, mencakar, dan menggigit orangtuanya setiap kali gadgetnya diambil dan sudah tidak mau menggosok giginya dan sudah tidak mau lagi untuk mandi, sehingga seperti anak yang tidak terurus. Hal inilah yang membuat orangtua Alex ikut parenting seminar saya di Makassar pada waktu itu dan pada akhirnya memberanikan diri untuk bertanya kepada saya tentang solusi dari tantangan ini.
Saya cuma mengatakan 2 hal yaitu:
- Kalau mau Alex berubah, jangan pernah biasakan memberikan apa yang Alex mau setiap kali tantrum dan mengamuk karena gadgetnya diambil karena harus mandi, gosok gigi dan juga belajar dan hal lainnya. Biarkan Alex mengamuk dan selalu katakan, “Kamu minta baik-baik saja, belum tentu papa mama kasih, apalagi dengan cara kamu seperti ini, sudah pasti tidak akan papa mama kasih”, dan kita harus konsisten dengan pendirian kita ini.
- Buat kesepakatan bersama dengan Opa Omanya dalam hal mendidik Alex.
Jika Opa Oma tidak mau bekerja sama, maka kalau bisa keluarlah dari rumah itu dan didiklah Alex sesuai dengan peraturan yang ada. Mama dan Papa saja sudah merupakan 2 kepribadian dan pemikiran yang berbeda, apalagi ditambah dengan kehadiran Opa Oma yang tidak sinkron dengan pengajaran dan pemikiran orangtua. Kita membutuhkan kekompakan dengan semua pihak yang terkait jika mau membuat anak tumbuh dengan sebagaimana mestinya.
Pada akhirnya Alex didaftarkan dalam program Camp selama 6 hari 5 malam. Pada hari pertama dan kedua, Alex selalu menangis dan selalu minta untuk pulang, dan ini terjadi kepada banyak anak seusia Alex setiap pertama kali ikut dalam Camp kami, karena mereka belum terbiasa berpisah dengan orangtua. Namun pada saat di hari ketiga, Alex sudah mulai bisa tenang dan bisa mengikuti program dengan sangat baik sekali. Alhasil, Alex mendapatkan banyak pujian dan medali untuk perjuangannya itu.
Sepulang dari Camp, perubahan Alex sangatlah banyak sekali, mulai dari bisa mengatur waktunya dengan baik, sudah mau gosok gigi dan mandi, dan sudah mulai lepas dari ketergantungannya dengan gadget.
Namun namanya juga manusia apalagi anak-anak, pasti akan ada UP and DOWNnya. Namun kali ini ada yang berbeda, sewaktu Alex tantrum karena gadget, orangtua dengan tegas tidak memberikan apa yang Alex inginkan dan kali ini Opa Omanya sudah tidak ikut campur lagi, dan alhasil Alex saat ini menjadi lebih penurut dan bisa menahan diri untuk tidak selalu memegang Ipadnya karena sudah tidak ada ‘backingan’ lagi, dan tantrumnya sudah menghilang, mengapa?
Karena Alex tidak pernah diberikan ‘reward’ setiap kali Alex mengamuk karena gadget.
Yang hebat bukanlah kami, tetapi yang hebat adalah kedua orangtuanya yang mau merubah cara mereka dalam mendidik Alex.
Jadi sekali lagi Bapak/Ibu, setiap kali anak kita tantrum karena meminta gadget, atau karena dilarang bermain gadget, apapun yang terjadi jangan pernah memberikan apa yang mereka inginkan. Dengan begitu mereka belajar sesuatu, yaitu mereka minta baik-baik saja belum tentu dikasih, apalagi dengan cara mereka yang mengamuk seperti ini, sudah pasti tidak akan dikasih. Dengan cara seperti inilah mereka baru bisa berubah, karena mereka sadar apa yang mereka lakukan tidak akan membuahkan hasil, oleh karena itulah mereka pasti akan merubah caranya. Masuk akal?