ANAK TIDAK DIBERI GADGET…

NTAR KUPER DONK?

Ya, benar, pasti jadi kuper, pasti anak kita tidak akan mengetahui tentang perkembangan game dan aplikasi social media yang saat ini lagi tenar. Tapi lebih baik mana, anak kita selalu ter-update yang pada akhirnya jadi kecanduan gadget & game atau mereka kuper?

Tapi jangan salah tangkap dulu Bapak/Ibu, saya tidak selalu mengatakan jika penggunaan gadget itu selalu membawa dampak negatif, asalkan anak-anak kita TAHU BATASANNYA dan kita sebagai orangtua memberikan ‘RULES’ yang jelas tentang penggunaan gadget ini. Jadinya mereka menjadi anak-anak yang tetap ter-update tapi mereka tahu batasannya, kapan harus memegang gadget dan kapan harus melakukan aktivitas lainnya.

Sampai disini bisa terima ya Bapak/Ibu?

Saya juga pernah ditanya oleh salah satu peserta seminar yang saya bawakan untuk salah satu bank swasta terbesar, tentang hal ini. Untuk menjawabnya, saya mau menggunakan sebuah ilustrasi. Saya yakin Anda semua tahu Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Bill Gates bukan? Mereka semua adalah orang-orang terkaya di dunia, dan mereka adalah produsen dari aplikasi dan juga gadget yang ada di dunia ini. Apakah Anda tahu jika mereka tidak memperbolehkan anak-anak mereka untuk bermain gadget sampai usia mereka 14 tahun? Ironis bukan? Mereka adalah alasan di balik kecanduan anak-anak kita terhadap gadget, tapi malah mereka tidak memperbolehkan anak-anaknya bermain gadget. Pertanyaannya adalah mengapa? Karena mereka tahu jika gadget akan membuat anak-anak mereka kecanduan dan pada akhirnya membuat anak-anak mereka tidak bisa hidup tanpanya. Oleh karena itulah, mereka lebih banyak mengajarkan anak-anak mereka nilai-nilai dalam hidup sebelum mereka dikenalkan dengan dunia gadget, sehingga mereka menjadi anak-anak yang sudah siap dalam mem-filter semua informasi yang masuk ke dalam dunia mereka lewat gadget.

Kami sering sekali mendapatkan client dari orangtua yang anaknya sudah mengalami kecanduan game dan gadget sampai-sampai anak mereka mogok sekolah dan hanya mau diam di kamar dan bermain game dan gadget. Dan kasus ini semakin lama semakin banyak, dan semakin memprihatinkan. Tentunya untuk ‘mengobati’ anak-anak yang sudah masuk ke tahap kecanduan gadget akan jauh lebih menantang dan memakan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan penanganan khusus.

“Yahhh, saya sudah terlambat donk…saya sudah memberi anak saya gadget sedari dia balita, jadi saya harus bagaimana donk?

Kalau nasi sudah menjadi bubur, ya mau bagaimana lagi kan? Yang penting adalah kita sebagai orangtua harus memberikan mereka batasan-batasan, sehingga mereka tidak kebablasan sehingga mereka kecanduan. Ingat Bapak/Ibu! Mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati. 

Untuk itu, sebaiknya orangtua mengetahui panduan ‘screentime’ berdasarkan usia. Berikut informasi yang dikutip dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

  • < 18 bulan, sebaiknya tidak sama sekali
  • 18–24 bulan, kurang dari 1 jam, tetapi tidak disarankan
  • 3–5 tahun, tidak boleh lebih dari 1 jam dan harus dalam pengawasan
  • 6–10 tahun, diperbolehkan maksimal 1–1,5 jam
  • 11–13 tahun, tidak boleh lebih dari 2 jam

Semoga bermanfaat!


Salam Mantap,

Rudy Ng
Founder & Master Trainer Rudy Ng Academy

www.RudyNgAcademy.com

Semoga bermanfaat!

Salam Mantap,
Rudy Ng,
Founder & Master Trainer Rudy Ng Academy
www.RudyNgAcademy.com

Post by

Related Post!

Bagikan jika Anda rasa artikel ini bermanfaat
supaya banyak orang yang dapat merasakan manfaatnya!

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Contact us!

Dapatkan tips parenting Gratis
supaya lebih nyambung dengan anak!
Silahkan isi email Anda untuk mendapatkan tips lainnya!
©2024 Rudy Ng Academy
Digital Marketing By Active Funnel

Name - City
Membeli Product Time

Dapatkan tips parenting Gratis
supaya lebih nyambung dengan anak!
Silahkan isi email Anda untuk mendapatkan tips lainnya!